Wednesday, June 8, 2016

Asmaul Husna Al-Muhshii

Al Muhshii disebut dalam al-Qur’an sebagaimana firman-Nya:

“Wa ahshii kulla syai’in ‘adada”

Artinya: “… dan Dia menghitung segala sesuatu menurut bilangan” (QS. al-Jin [72]: 28).

Ilmu Allah Swt meliputi segala sesuatu, karena itu Rasullullah saw. Bersabda,“Sesungguhnya bagi Allah ada sembilan puluh sembilan nama, barangsiapa yang dapat menghitungnya, niscaya akan masuk surga”. Maksudnya, “siapa yang mengetahui nama-nama itu”.

AL-MUHSHII artinya, Yang Maha Penghitung, dan tiada satupun yang lenyap atau tertutup dari pandangan Allah, dan semua amalan-amalan hamba-Nya akan diperhitungkan-Nya sebagaimana wajarnya. Firman Allah s w t. dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 49 yang artinya : “Diletakkan buku amalan tiap-tiap manusia, maka engkau lihatlah tiap-tiap orang yang berdosa gementar ketakutan memperhatikan apa-apa yang di dalam bukunya, seraya berkata : “Ah, amat celaka nasib kami, mengapakah buku ini menyebutkan segala-galanya, kecil dan besar tiada ditinggalkannya (semua diperhitungkan). Mereka memperoleh di hadapannya apa-apa yang telah dikerjakannya. Tuhanmu itu tiada aniaya kepada siapa pun juga.” Menyadari sifat ini kepada Allah, ialah bahwa kita harus menghitung segala gerak-gerik dan amal kita karena insaf bahwa segala perbuatan kita itu diperhatikan dan dihitung oleh Allah untuk kemudian akan dibalas dengan balasan yang setimpal.


Al-Muhshii dapat juga menjadi sifat dengan arti menghitung sesuatu. Dari segi adab bagi mereka yang telah mengetahui, bahwa Dia menghitung nafas-nafas dan memelihara pancainderanya. Tentu saja sang hamba mengetahui kalau Allah Swt itu berada di dekat dirinya, menjaga, mengawasi dan memonitornya. Dan mengetahui pula, bahwa dirinya dibebani menghitung-hitung karunia-Nya. Jujur saja, pastilah kita sebagai hamba-Nya ini dengan pengetahuan yang ada, tidak akan pernah mampu menghitung karunia-Nya, selain Dia sendiri. Allah Swt berfirman: “Jika kamu hendak menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghitungnya” (QS. Ibrahim [14]: 34).

Oleh karena itu, bagi si hamba hendaknya mengisi waktunya dengan selalu menyebut karunia-karunia-Nya dan mensyukuri pemberian-Nya. Jika ini dilakukan dengan penuh keikhlasan, pastilah Allah akan menambahkan pemberian-Nya.

0 komentar:

Post a Comment

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2012 Asma'ul Husna Seo Elite by BLog BamZ | Blogger Templates